Tulisan Berjalan

* SELAMAT DATANG *

Rabu, 31 Oktober 2018

Generasi Kehilangan Identitas, Lebih Cenderung Meniru

Generasi Kehilangan Identitas, Lebih Cenderung Meniru


MAGELANG – Kodim 0705/Magelang, Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan SMAN 1 Candimulyo, Kabupaten Magelang tentang kesepakatan kegiatan pembinaan bela negara dan pembinaan karakter. Kedua belah pihak sepakat menandatangani MoU terkait dengan pendidikan karakter, pendidikan kesamaptaan dan pelibatan kegiatan sosial kemanusiaan.
Pendidikan karakter dan kedisiplinan dinilai sangat pentik dilaksanakan dan diberikan kepada para siswa.
“Suatu tujuan akan mustahil tercapai tanpa adanya kedisiplinan yang dimiliki,” kata Kepala SMAN 1 Candimulyo Drs. Rokhmat Chozin, M.Ag.
Kerja sama dengan Kodim 0705/Magelang sudah terlaksana mulai awal tahun ajaran baru 2018. Namun karena kesibukan kegiatan, maka MoU baru bisa ditandatangai saat ini.
Adapun kerjasama sudah berjalan dengan baik dan terarah. Sekolah sudah menjadwalkan waktu khusus dalam memberikan materi pembinaan karakter dan kegiatan penunjang. Kegiatan penunjang yang dimaksud adalah kegiatan pembinaan fisik atau kegiatan latihan kesamaptaan jasmani bagi para siswa.
“Generasi yang kuat adalah generasi yang memiliki kesamptaan yang teruji dan memenuhi standar,” jelasnya.
Kesamaptaan jasmani sangat dibutuhkan sebagai modal, apabila nantinya saat sudah lulus para siswa ada yang berkeinginan bergabung menjadi anggota TNI / Polri. Untuk jadwal kegiatan dengan pemateri anggota Kodim Magelang, dilaksanakan setiap Jumat mulai pukul 13.00 hingga 16.00.
Selain menanamkan disiplin dengan latihan baris berbaris, para siswa juga diberikan latihan fisik. Antara lain lari lapang, ketahanan mars, berenang dan mengatasi rintangan alam maupun buatan.
“Generasi saat ini sepertinya banyak yang kehilangan identitas. Mereka lebih cenderung meniru dan mengikuti trend asing daripada belajar,” ujarnya.
Menurut kepala sekolah, cinta tanah air, rela berkorban, persatuan perlu dipupuk dan ditanamkan pada generasi milenial saat ini. Generasi milenial diharapkan mampu mendalami dan menjalankan ideologi Pancasila dihadapkan dengan kondisi bangsa. Ideologi, fisik dan otak yang kuat tentu akan menghasilkan generasi emas.
Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Arm Kukuh Dwi Antono di hadapan para guru, karyawan dan 531 siswa siswi, mengatakan kegiatan upacara yang dilaksanakan setiap Senin merupakan wujud dari cinta tanah air guna menumbuhkan rasa disiplin dan nasionalisme. Saat ini para siswa, dinilai tidak lagi memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, namun tinggal mengisi kemerdekaan.
“Tegak kokohnya dan maju mundurnya serta masa depan bangsa ini berada di pundak para pelajar semua. Mengisi kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara rajin belajar dan jangan pernah menyia-nyiakan waktu,” katanya.
Menurut Dandim, penanaman karakter, watak, kepribadian atau akhlak mulia akan lebih efektif bila dilaksanakan dimasa muda. Karena efektifitas tersebut maka kewajiban belajar itu dilaksanakan pada usia muda.
Ia pun meminta kepada seluruh siswa dan siswi SMA Negeri 1 Candimulyo untuk senantiasa giat belajar dan mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat dan menunjang masa depan.
“Jangan sia-siakan waktumu dengan kegiatan yang akan menjerumuskan pada masa depan yang suram,” kata Dandim.
Sementara itu, Salah satu siswi SMAN 1 Candimulyo, Puji Lestari (17) mengatakan, kegiatan upacara dengan melibatkan Kodim dan Koramil sangat baik karena akan memberikan warna tersendiri pada upacara tersebut. Puji juga berharap agar kegiatan ini bisa ditingkatkan mengingat, arahan dan amanat dari TNI menjadi motivasi dan pemacu belajar yang sangat efektif.
“Bagus, cukup efektif untuk mendisiplinkan siswa dan memberikan kesan serius dan khidmat dalam pelaksanaan upacara,” ujar siswi kelas XII IPA 1 itu. (Siedoo)

Prajurit Kodim Gembleng Disiplin Murid SMAN 1 Candimulyo

Prajurit Kodim Gembleng Disiplin Murid SMAN 1 Candimulyo


MAGELANG, KRJOGJA.com - Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Arm Kukuh Dwi Antono SIP menjadi pembina upacara bendera di SMAN 1 Candimulyo Kabupaten Magelang, Senin (10/9/2018). 
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau perjanjian kerjasama (MuO)  antara Kodim 0705/Magelang dengan SMAN 1 Candimulyo. Bahkan Komandan Kodim 0705/Magelang juga memberikan pengarahan berkaitan dengan bela negara kepada siswa SMAN 1 Candimulyo.
Nota kesepahaman atau MoU ditandatangani Komandan Kodim 0705/Magelang dengan Kepala SMAN 1 Candimulyo Drs Rochmat Chozin MPd. Ditemui KRJogja.com di sela-sela kegiatan, Kepala SMAN 1 Candimulyo diantaranya mengatakan MoU tersebut berkaitan dengan pelatihan kedisiplinan dan bela negara di lingkungan sekolah.
Perjanjian kerjasama tersebut diantaranya berkaitan dengan pelatihan tata upacara bendera dan baris-berbaris bagi siswa-siswi SMAN 1 Candimulyo, pelatihan dan praktek kedisiplinan bagi siswa-siswi SMAN 1 Candimulyo, pendidikan bela negara bagi siswa-siswi SMAN 1 Candimulyo, pelatihan dan praktek gotong royong di lingkungan masyarakat. Surat perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 tahun.
Komandan Kodim 0705/Magelang diantaranya mengatakan upacara bendera merupakan wujud dari cinta tanah air, yang dilaksanakan pada setiap Hari Senin dan hari-hari besar nasional lainnya, sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan nasionalisme. (Tha)

Berinovasi, Sekolah Bantu Sepeda Motor ke Siswa

Berinovasi, Sekolah Bantu Sepeda Motor ke Siswa


MAGELANG – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Candimulyo Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, melakukan gebrakan dalam mendorong siswa untuk terus berprestasi. Bentuknya memberikan bantuan berwujud sepeda motor. Bantuannya bersifat pinjam pakai.
Benda beroda dua tersebut diberikan kepada siswa yang berasal dari keluarga berkecukupan dan yang kesulitan akses transportasi dari rumah ke sekolah. Dua syarat ini masih ditambah ditujukan kepada mereka yang berprestasi dalam bidang akademik.
Senin (17/9/2018), di sela upacara bendera, yang berkesempatan mendapat bantuan tersebut Parwati dan Afi Nur Thoyibah. Mereka kelas XI IPS I. Parwati dipinjami Supra Fit bernopol AA 2397 HB. Sedangkan Afi dipinjami Honda Grand Impressa bernopol AA 3970 LK.
Penyerahanya dengan disaksikan Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP yang sekaligus menyerahkan STNK dan kunci motor.
“Rasanya senang, terima kasih kepada sekolah,” aku Parwati dengan tersenyum.
Parwarti selama ini untuk sampai di sekolah diantar oleh saudaranya menggunakan sepeda motor. Jarak dari rumahnya sampai sekolah sekitar 7 kilometer.
“Keluarga saya, satu rumah tidak punya motor. Yang punya motor pak dhe saya, itu saja digunakan untuk berdagang,” aku warga Dudan, Surodadi, Candimulyo ini.
Penerima bantuan lain, Afi selama ini dari rumahnya, Tirip, Kembaran, Candimulyo ke sekolah dengan memanfaatkan jasa angkutan umum. Ia terkadang harus terpaksa menunggu.
“Sebelum naik angkutan, dari rumah jalan kaki dulu. Ya cukup jauh,” akunya.
Dari rumah, Afi biasanya berangkat pukul 6.30 WIB. Jarak dari rumahnya ke sekolah sekitar 6 kilometer. Perjalanan ditempuh kurang lebih selama 20 menit.
“Yang penting tidak telat masuk sekolah,” tambahnya.
Dalam keluarga Afi hanya memiliki satu motor, milik ayahnya yang digunakan dalam keseharian untuk mencari nafkah. Bila naik angkutan umum pulang pergi Afi harus mengeluarkan uang Rp4 ribu. Dihitung dalam 25 hari maka ia harus mengeluarkan uang Rp100 ribu.
“Dengan motor ini semoga bisa lebih irit,” harapnya.
Untuk perawatan sepeda motor secara harian dan mengisi bahan bakar termasuk oli untuk sementara menjadi tanggungan dari siswa. Sebab, dari pada naik angkutan naik sepeda motor relatif lebih irit.
“Bila ada kerusakan berat baru ditangani sekolah,” kata salah satu guru, Slamet Sumari.
Bantuan Motor Akan Terus Berlanjut 
Kepala SMAN 1 Candimulyo  Drs Rohmat Chozin, M. Ag menyatakan bantuan tersebut menjadi bagian untuk memotifasi siswa dalam belajar.
“Motifasi belajar siswa harus tinggi,” ungkap Chozin yang belum ada satu tahun memimpin sekolah tersebut.
Bantuan alat transportasi itu bersumber dari peran serta masyarakat di wilayah Candimulyo. Dalam waktu beberapa bulan mendatang, sekolah juga akan kembali memberikan bantuan serupa.
“Bantuan bisa langsung berasal dari perseorangan ataupun patungan warga masyarakat,” aku Chozin yang pernah mengajar di SMA Taruna Nusantara Magelang.

lazy_placeholder
Kepala SMAN 1 Candimulyo Drs. Rohmat Chozin, M.Ag menandatangani berita acara penyerahan sepeda motor. foto: ist

Ditandasnya, dengan adanya bentuk kepedulian sosial tersebut sedikit banyak akan membantu pendidikan putra-putri di wilayah Kecamatan Candimulyo untuk melanjutkan sekolah di jenjang tingkat atas.
“Tidak boleh ada yang tidak sekolah. Semua harus sekolah. Untuk mewujudkan ini perlu dukungan dari segenap masyarakat,” akunya.
Diapresiasi Bupati Magelang
Bupati Magelang Zaenal Arifin dalam kesempatan itu mengapresiasi langkah SMAN I Candimulyo. Ia berpesan kepada siswa-siswi di sekolah tersebut agar giat belajar.
“Teruslah belajar dan belajar. Karena tidak lain tugasnya hanya menuntut ilmu. Belajar yang rajin. Pahami ilmu dengan sebaik-baiknya di bangku sekolah,” tandasnya.
Bupati juga menerangkan soal janji pelajar. Yaitu, 1) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, abdi terhadap tanah air dan bangsa, setia kepada Pancasila dan UUD 1945. 2) Adab terhadap orang tua, hormat terhadap guru, serta menjunjung tinggi derajat dan martabat sekolah.
Lalu, 3) Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa. 4) Berprestasi dalam rangka, mengisi kemerdekaan. 5) Menjadi warga masyarakat yang baik dan pemuda Indonesia yang bertanggungjawab.
“Anak-anak harus mematuhi janji pelajar,” ucap Zaenal yang berasal dari Kecamatan Pakis ini.
Dikatakan, siswa-siswi harus memiliki cita-cita termasuk menjaga keutuhan negara Indonesia. Sebab, di masa mendatang generasi saat ini akan memimpin negara Indonesia di tahun mendatang.
“Tahun 2045 adalah tahun emas, tepat 100 tahun Indonesia merdeka. Maka persiapkan diri dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Kesempatan itu orang nomor satu di Kabupaten Magelang tersebut juga memberikan buku kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan darinya.
Mereka yang mendapatkan adalah yang berani maju di tengah lapang untuk menceritakan cita-cita, melafalkan Pancasila, hingga menceritakan salah satu sosok guru.

lazy_placeholder
Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP menandatangani buku yang akan diberikan ke siswa. foto: ist

Bupati Reuni dengan Dua Gurunya

lazy_placeholder
Bupati Magelang (tengah) berpose bersama Drs. Rohmat Chozin (kiri) dan Drs. Panji Badriyanto (kanan). foto: ist

Bupati Magelang Zeenal Arifin merupakan lulusan SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Di SMAN 1 Candimulyo terdapat dua guru yang dulunya mengajarnya di SMA Muhammadiyah tersebut. Yaitu Drs. Rohmat Chozin, M.Ag yang sekarang menjadi kepala sekolah dan Drs. Panji Bandriyanto, guru pengampu mata pelajaran Matematika.
“Pak Chozin dulu wali kelas saya, orangnya tegas dan displin,” katanya di sela upacara bendera.
Meski begitu, Bupati berharap agar anak didik di SMAN 1 Candimulyo tidak memaknai ketegasan dan kedisplinan tersebut sebagai sebuah sikap yang tidak baik.
“Saya yakin, di balik ketegasan dan kedisiplinan itu untuk pendidikan anak-anak semua,”
Dalam upacara tersebut, Bupati juga menyebut nama Drs. Panji Badriyanto.
“Ada lagi guru saya, namanya Pak Panji, guru matematika,” cetusnya.
Bupati mengisyaratkan kalau Drs. Panji merupakan orang yang awet muda.
“Dari dulu wajahnya tidak pernah berubah. Hanya sedikit warna rambutnya yang berubah,” gelagarnya dengan diikuti suara riuh siswa-siswi peserta upacara.
Sebelum berpamit dari SMA tersebut, Bupati Magelang sempat berfoto bersama dengan kedua guru tersebut. (Siedoo)

Dandim Magelang Dan Kepala Sekolah SMAN 1 Candimulyo Tandatangani MOU

Dandim Magelang Dan Kepala Sekolah SMAN 1 Candimulyo Tandatangani MOU


Metro Times (Magelang) Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Arm Kukuh Dwi Antono SIP bersama Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Candimulyo menandatangani kesepakatan kerja sama kegiatan pembinaan bela negara dan pembinaan karakter, Senin (10/09/2018).
Penanda tanganan ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Upacara Pengibaran Bendera hari Senin di halaman SMA Negeri 1 Candimulyo. Pada Upacara tersebut, Dandim 0705/Magelang bertindak sebagai Pembina Upacara.
Dalam amanatnya, di hadapan para Guru, Karyawan dan 531 siswa-siswi, Dandim Magelang mengatakan, kegiatan Upacara yang dilaksanakan setiap hari Senin merupakan wujud dari cinta tanah air guna menumbuhkan rasa disiplin dan nasionalisme.
Saat ini para siswa tidak lagi memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, namun tinggal mengisi kemerdekaan, tegak kokohnya dan maju mundurnya serta masa depan bangsa ini berada di pundak para pelajar semua. Mengisi kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara rajin belajar dan jangan pernah menyia-nyiakan waktu.
Masih menurut Dandim, penanaman karakter, watak, kepribadian atau akhlak mulia akan lebih efektif bila dilaksanakan dimasa muda, karena efektifitas tersebut maka kewajiban belajar itu dilaksanakan pada usia muda.
Di akhir amanat, Dandim meminta kepada seluruh siswa dan siswi SMA Negeri 1 Candimulyo untuk senantiasa giat belajar dan mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat dan menunjang masa depan.
“Jangan sia-siakan waktumu dengan kegiatan yang akan menjerumuskan  pada masa depan yang suram” jelas Dandim Magelang.
Kepala SMA Negeri 1 Candimulyo Drs Rokhmat Chozin MAg mengatakan, bahwa MOU dengan Kodim 0705/Magelang terkait dengan pendidikan karakter, pendidikan kesamaptaan dan pelibatan kegiatan sosial kemanusiaan.
Menurut Rokhmat Chozin, pendidikan karakter dan kedisiplinan sangat penting dilaksanakan dan diberikan pada para siswa. Menurut Rokhmat Chosin, suatu tujuan akan mustahil tercapai tanpa adanya kedisiplinan yang dimiliki.
Kerja sama dengan Kodim 0705/Magelang sudah terlaksana mulai awal tahun ajaran baru 2018, namun karena kesibukan kegiatan maka MOU baru bisa ditandatangani saat ini.
Kerjasama sudah berjalan dengan baik dan terarah. Sekolah sudah menjadwalkan dengan waktu khusus dalam memberikan materi pembinaan karakter dan kegiatan penunjang. Kegiatan penunjang yang dimaksud adalah kegiatan pembinaan fisik atau kegiatan latihan kesamaptaan jasmani bagi para siswa. Generasi yang kuat adalah generasi yang memiliki kesamptaan yang teruji dan memenuhi standar.
Kesamaptaan jasmani sangat dibutuhkan sebagai modal apabila nantinya saat sudah lulus para siswa ada yang berkeinginan bergabung menjadi anggota TNI / Polri.
Rokhmad Chosin menambahkan bahwa jadwal kegiatan dengan Pemateri anggota Kodim Magelang dilaksanakan setiap hari Jumat mulai pukul 13.00 wib hingga 16.00 wib
Selain menanamkan disiplin dengan latihan baris berbaris, para siswa juga diberikan latihan fisik antara lain lari lapangan, ketahanan mars, berenang dan mengatasi rintangan alam maupun buatan.
Generasi saat ini sepertinya banyak yang kehilangan identitas. Mereka lebih cenderung meniru dan mengikuti trend asing daripada belajar. Cinta tanah air, rela berkorban, persatuan perlu dipupuk dan ditanamkan pada generasi milenial saat ini. Generasi milenial diharapkan mampu mendalami dan menjalankan  ideologi Pancasila dihadapkan dengan kondisi bangsa. Ideologi, fisik dan otak yang kuat tentu akan menghasilkan generasi emas.
Salah satu siswi SMAN Candimulyo, Puji Lestari (17) kelas XII IPA 1 mengatakan kegiatan upacara dengan melibatkan Kodim dan Koramil sangat baik karena akan memberikan warna tersendiri pada upacara tersebut.
Puji juga berharap agar kegiatan ini bisa ditingkatkan mengingat, arahan dan amanat dari TNI menjadi motivasi dan pemacu belajar yang sangat efektif.
“Bagus, cukup efektif untuk mendisiplinkan siswa dan memberikan kesan serius dan khitmad dalam pelaksanaan upacara” ujar Puji Lestari.
Puji Lestari memberikan gambaran ada perbedaan yang sangat terlihat ketika pembina upacara dari TNI.
“Yang jelas siswa jadi lebih tertib dan petugas lebih serius” tambah Puji. (Arif)

Dua siswi SMA N 1 Candimulyo Magelang ini Mendapat Bantuan Sepeda Motor dari Sekolah

Dua siswi SMA N 1 Candimulyo Magelang ini Mendapat Bantuan Sepeda Motor dari Sekolah



Tribratanews.jateng.polri.go.id, Magelang – Kapolsek Candimulyo Polres Magelang Polda Jateng mendampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin dalam Upacara bendera di SMAN 1 Candimulyo, Kabupaten Magelang, Senin (17/9/2018).
Bupati Magelang Zaenal Arifin dalam pengarahannya di depan Siswa antaralain kepada para pelajar jangan melupakan jasa para pahlawan karena dengan perjuangannya bangsa kita bisa merdeka, terangnya.
Jadilah manusia yang bermanfaat bagi bangsa,negara,ataupun orang lain, para siswa harus mempunyai cita cita/tujuan hidup, Janji pelajar sebagai patokan perilaku siswa dan sebagai pelajar wajib ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban baik di lingkungan sekolah ataupun masyarakat secara umum, pungkasnya.
Selesai upacara dilanjutkan penyerahan bantuan dua buah sepeda motor dari fihak sekolahan kepada dua orang siswa yang rumahnya jauh dipelosok desa dengan kriteria berprestasi dan dari keluarga tidak mampu.
Dua Siwa speda motor yang menerima Afi Nur toyibah kls 12 IPA dan Parwati kls 11 IPS,diserahkan oleh kepala sekolah Khozim Spd. disaksikan oleh Bupati Magelang dan Forkompincam Candimulyo.
” Pemberian ini sebagai sarana menuju sekolah dikarenakan mereka berdua berprestasi dalam pendidikan namun dari keluarga kurang mampu, sehingga dengan pemberian ini diharapkan lebih memacu mereka berdua dalam belajar” ujar Khozim.
Kapolsek Candimulyo Akp Suharto memberikan himbauan agar semua pengendara wajib mentaati peraturan lalulintas, dan memiliki Sim C. Demi keamanan dan keselamatan pengendara.

Selasa, 28 Agustus 2018

Si Pelukis Batik Antarkan Fafan Juara Nasional Fotografi

Si Pelukis Batik Antarkan Fafan Juara Nasional Fotografi


MAGELANG – Foto bayangan seorang anak perempuan berjilbab yang sedang membatik, mengantarkan Fafan Afindra meraih juara II lomba fotografi kategori pelajar. Foto dengan judul “Si Pelukis Batik” mampu bersaing dengan ribuan foto dalam ajang yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
“Syukur alhamdullilah dengan raihan ini,” kata Fafan, panggilan akrabnya.
Saat mengikuti lomba dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 di bulan Mei itu, Fafan masih duduk di kelas XII SMA Negeri 1 Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pemenang diumumkan pada 6 Juli, sedangkan untuk penyerahan hadiahnya 15 Agustus lalu.
“Penyerahan hadiahnya di Jakarta,” aku warga Candimulyo ini.
Ditandaskan diraihnya juara tersebut tidak lepas keikutsertaan dalam ekstrakurikuler Sinema Tografi di SMA Negeri 1 Candimulyo. Di kegiatan di luar mata pelajaran tersebut hobi dan bakatnya ditempa.
“Banyak pengetahuan yang saya dapat di Sinema Tografi. Baik teori maupun praktiknya,” ungkapnya.
Fafan mulai suka dengan fotografi sudah sejak SMP. Awalnya saat jalan-jalan ia melihat ada sunrise. Lalu pulang ke rumah untuk mengambil handphone yang digunakan untuk memotretnya.
“Hasilnya, saya pasang di wallpaper hanphone milik bapak ibu saya. Banyak yang menyukai foto ini. Jatuh cintalah saya pada dunia fotografi,” terang Fafan yang dilahirkan di Magelang tahun 2000.
Dari situlah kemudian ia berkeinginan kuat untuk memiliki kamera DLSR. Ia pun meminta kepada orang tuanya untuk dibelikan. Fafan pun harus bersabar menunggu alat pengambil objek tersebut.
“Setalah saya minta, baru setahun kemudian dibelikan. Ini sesuatu banget bagi saya,” cetusnya.
lazy_placeholder
Foto yang dilombakan di Kemendikbud 2018. foto: fafan afrindra
Dari situlah Fafan mengikuti berbagai lomba. Tidak sedikit raihan kemenangan yang diraihnya. Di Kemendikbud tahun ini adalah yang kedua kali. Sebab, di tahun sebelumnya ia meraih juara.
Berikut beberapa juara yang diraihnya di ajang lomba fotografi:
Juara 2 lomba foto perusahaan coklat Dove
Juara 1 lomba foto Kemdikbud 2017
Juara 2 Lomba foto Milad UM Magelang
Juara 3 Lomba foto Perusahaan Gatsby Indonesia
Juara 3 Lomba foto Bank Bukopin
Juara 2 Lomba foto Kemendikbud 2018

Baginya foto merupakan seni. Hasilnya tidak bisa disamakan dengan matematika. Bisa saja menurut seseorang satu foto bagus, tetapi bagi orang lainnya tidak.
“Bagusnya relatif. Hasil foto tidak bisa dimatematikakan. Seorang juri pun memiliki kreteria sendiri dalam menilainya. Dan, sebelum mengambil objek foto untuk dilombakan, saya sering mencari tahu apa selera dari juri,” tandasnya.
Kepala SMA Negeri 1 Candimulyo Drs Rochmat Chozin M.Ag mengaku bangga dengan perolehan penghargaan yang diterima salah satu siswanya tersebut. Dikatakan, Sinema Tografi di sekolah yang ia pimpin saat ini tetap mengembangkan bakat dan minat siswanya lewat suatu wadah.
“Kegiatan ektrakurikuler Sinema Tografi seminggu sekali. Tiap hari Jumat siang, setelah solat Jumat,” ucapnya.
Raihan prestasi Fafan tersebut, menurutnya, bisa menjadi inspirasi bagi keluarga besar sekolah, terutama untuk mendorong siswa-siswa lain untuk ikut berkompetisi dalam berbagai lomba.
“Bukan hanya di lomba fotografi, tetapi juga di bidang lain,” katanya.
Ditandaskan, dalam fotografi membutuhkan keterampilan, seperti keterampilan menyetting kamera, memilih objek hingga mengambil gambar.
“Bila ada lomba foto dalam even tertentu bisa diikut sertakan,” tandasnya.
Dikatakan, fotografi bukan sekedar hobi. Tetapi bila dikembangkan secara serius, di zaman era digital ini bisa menjadi sebuah profesi, menjadi fotografer profesional.
“Dengan fotografi bisa memberi nilai, nilai secara ekonomi,” tandasnya.(Siedoo)

Berprestasi dari Pukulan dan Tendangan

Berprestasi dari Pukulan dan Tendangan



MAGELANG – Senyum dari dua siswi ini mengalir alami. Dari raut wajahnya masih terselimut rasa bangga dan bahagia. Bangga karena baru saja menorah prestasi di tingkat nasional dan daerah. Bahagia karena bisa membawa nama harum sekolah.
Mereka adalah Mega Kartika dan Ayu Listya Rini, siswi SMA Negeri 1 Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kedua perempuan berjilbab ini bagai api dan asap, seolah tak dapat dipisahkan.
Di kejuaraan tingkat nasional, Open Championship Teakwondo ke-6 di GOR Samapta Kota Magelang dan di Popda Cabor Teakwondo tingkat Kabupaten Magelang, belakangan ini, mereka meraih prestasi yang sama.
Di tingkat nasional, meraih juara III. Di Popda meraih juara II. Kelas tanding Mega under 48 kg, Ayu under 45 kg.
“Sebagai persiapannya terus berlatih. Termasuk penguatan fisik dengan olahraga lari,” kata Mega yang duduk di kelas XI IPA 3.
Pukulan dan tendangan yang dilayangkan ke lawan-lawan masih juga melekat dalam ingatan mereka. Apalagi ketika harus menjatuhkan lawan.
“Rasa grogi dalam bertanding tetap ada. Jelang detik-detik bertanding dan di awal bertanding. Begitu mulai berhadapan dengan lawan, saling pukul memukul, rasa grogi perlahan hilang,” tambah Ayu siswi kelas XI IPS 2.
Rasa nerves atau grogi, baginya, bisa dibendung dengan harapan untuk menjadi juara. Semangat menjadi semakin menggebu.
“Walau belum juara satu ya tidak masalah. Yang penting berani berkompetisi. Saya akan tetap giat berlatih, untuk menjemput kemenangan di pertandingan mendatang,” tandasnya.
Untuk taekwondo di Popda dari sekolah tersebut ada yang meraih juara I. Peraihnya adalah Mia Sari Setyowati kelas under 56 kg.
Bulu Tangkis Juara 1
Di Popda, prestasi lain cabor bulu tangkis, Vina Nourmalita Sari meraih juara 1, cabor atletik; Darwati (putri) juara 1, Teddy Dwi Asmoro (putra) juara 3.
Di samping itu, keterlibatan Danang Pramudya, Jarot Styo Purnomo, Hery Nugroho mengantarkan juara 3 cabor bola voli, lalu Nandy Bima Zaid, Wiranto, Galih Setiawan, Ronaldo Dwi Gustoro mengantarkan juara 3 cabor sepak takraw.
Vina Nourmalita Sari mengaku memiliki hasrat untuk menjadi juara sejak duduk di bangku SMP. Tetapi, realitanya baru terkabul pada kejuaraan Popda tersebut di tingkat daerah.
“Kalau di kejuaraan lain kadang juara 2 atau 3. Tapi kalau juara 1 ya saat Popda itu,” akunya dengan wajah gembira.
Kemampuan Siswa-Siswi Terus Diasah
Kepala SMAN 1 Candimulyo Drs Rohmad Chozin M.Ag mengaku bangga dengan prestasi-prestasi tersebut. Pihaknya akan terus mengembangkan sekolah dan memberi fasiltas yang memadai untuk kemajuan siswa-siswinya. Baik itu dalam karya ilmiah ataupun olahraga dan lainnya.
“Dalam kesempatan kompetisi-kompetisi yang ada, di waktu mendatang, siswa-siswi akan kami dorong untuk selalu ikut,” tegasnya.
Dalam mendukung siswanya berprestasi di bidang olahraga, sekolah yang berdiri tahun 1994 tersebut memberi wadah lewat ekstrakurikuler olahraga. Saat ini dibina guru pembimbing Drs. Muh Takari dan Prihartono SPd.
“Meski ada di sekolah pinggiran. Non akademik tetap ditonjolkan,” kata Waka Kesiswaan Drs. Supono.
Muh Takari menambahkan, saat ekstrakurikuler tersebut mengampu cabor sepak takraw, atletik, bola voli. Yang terbaru adalah teakwondo mulai 2013.
Sebelumnya, siswa sekolah di kecamatan yang terkenal dengan buah duriannya tersebut juga menjadi juara 1 lomba foto tinggal nasional dan juara 2 karya ilmiah remaja yang digelar Fakultas Teknik UGM, pertengahan Februari lalu.
Pentas Tari Babar Ujar Andong di Bali
Senin, 5 Maret 2018, ratusan siswa-siswi sekolah tersebut berangkat ke Pulau Bali untuk pentas Tari Babar Ujar Andong, dengan diampu Dr. Sarbini. Perjalanan mereka juga dalam rangka study tour.
“Ini (Babar Ujar Andong) tari kolosal dengan melibatkan 150 siswa, pentasnya di Pantai Pandawa,” kata pria yang akrab disapa Mbah Ben tersebut.
Tari tersebut akan mengangkat lokalitas Candimulyo. Hal ini akan direalisasikan dalam kostum dari daun pohon durian.
“Candimulyo terkenal dengan buah duriannya. Tari ini bagian dari cara mencintai alam. Bagaimana pun kita hidup tak pernah lepas dari alam,” tandasnya.


Senin, 27 Agustus 2018

Foto Zaman Now dan Laru Mengkudu Raih Peringkat Nasional

Foto Zaman Now dan Laru Mengkudu Raih Peringkat Nasional

BERPOSE. Kepala SMAN 1 Candimulyo (dua dari kiri) bersama guru pembina dan siswa peraih juara berpose bersama.
MAGELANG – Prestasi siswa-siswi SMAN 1 Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, patut diacungi jempol. Mereka mampu membawa nama harum sekolah ke jenjang tingkat nasional.
Dalam ajang lomba pada Peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke- 72 yang digelar Fakultas Teknik UGM, di kampus ternama tersebut mereka meraih juara.
Dalam gelaran yang mengusung tema `Technoday, Green and Sustainable Energy` itu pada lomba fotografi, Muhammad Rifqy meraih juara I. Untuk lomba karya ilmiah remaja (KIR), yang disusun Dita Nuraini Damayanti, Denny Aprilio Nugraha, dan Muhammad Rifqy meraih juara II.
“Atas raihan ini, kami bersyukur alhamdulillah. Kami akan terus memacu siswa-siswi untuk berkompetisi di ajang-ajang berikutnya,” kata kepala Sekolah Drs Rohmat Chozin M.Ag.
Untuk peraih fotografi bukan hanya Muhammad Rifqy. Tetapi, juga ada Meilia Intan Pratiwi (juara harapan I) dan Nafis Lulu Hidayah (juara harapan II). Ketiganya masuk lima besar.
“Lomba ini skala nasional. Mereka pertama kali mengirimkan foto lewat email. Pertama dikirim tanggal 12 Februari, lalu diumumkan pada tanggal 16 Februari. Dan final penilaian lima besar dilaksanakan 18 Februari di UGM. Untuk penilaian final lomba karya ilmiah juga dilaksanakan Minggu 18 Februari,” kata guru pembina siswa, Slamet Sumari M.Hum.
Muhammad Rifqy dalam foto yang dilombakan mengambil objek anak yang bermain game di android. Lalu di belakangnya terdapat kumpulan anak yang bermain permainan tradisional. Ia menamainya “foto zaman now”.

lazy_placeholder
Foto hasil jepretan Muhammad Rifqy yang dilombakan

“Pesan yang ingin saya sampaikan, bahwa bila anak bermain android, atau teknologi lainnya secara berlebih itu saya nilai kurang baik. Sebab, interaksi dengan teman sebaya tentu akan berkurang, jiwa sosial berkurang,” kata warga Mejing, Candimulyo, Kabupaten Magelang ini.